Tahun
|
Ciri-ciri Masa
Pendudukan Belanda
|
Masa Awal Organisasi
1908 - 1920
|
1908
-
Klungkung
memberontak melawan Belanda; para bangsawan melakukan puputan untuk
mempertahankan kehormatan mereka.
-
Belanda ikut campur dalam konflik-konflik lokal di
Sumbawa, hingga lebih ketat menguasai wilayah itu.
-
Buton jatuh ke dalam pemerintah langsung Belanda.
-
VSTP
(serikat buruh kereta api) dibentuk, anggota-anggota orang Indonesia
diterima.
-
20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku
Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional
-
Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta.
Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini.
-
Indische Vereeniging didirikan untuk para
mahasiswa Indonesia di Belanda.
-
Pemberontakan kecil di Minangkabau dipadamkan.
-
Hindia Belanda memperkenalkan pajak pendapatan.
1909
-
Tjokroaminoto menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islamiyah.
-
Putri Hindia, sebuah penerbitan untuk kaum perempuan, didirikan.
-
Belanda mengonsolidasikan kekuasaan atas Seram.
-
Belanda menguasai Buru.
-
Adabiah, sekolah Islam modern pertama berdiri di Padang
1910
-
Perlawanan Islam di Aceh
dilumpuhkan.
-
Jami'at Khair digantikan oleh Al-Irsyad (Jamiat Islam al
Irsyad al Arabia), sebuah organisasi untuk kaum Muslim keturunan Arab di
Indonesia.
-
Pemberontakan di Timor Timur di bawah pimpinan Dom
Boaventura.
-
Ratulangi mendirikan Perserikatan Minahasa, sebuah organisasi
sosial untuk orang Minahasa.
-
Ekspedisi Belanda ke Pulau
Komodo melaporkan penemuan komodo kepada masyarakat di Eropa untuk pertama kalinya.
1911
-
Abendanon menerbitkan surat-surat R.A. Kartini dengan
judul "Door Duisternis Tot Licht " ("Habis Gelap Terbitlah Terang").
-
Surat kabar Al-Munir mulai terbit di Padang.
-
Wabah penyakit sampar melanda Pulau Jawa.
1912
-
10 September Sarekat Dagang Islamiyah berganti nama
menjadi Sarekat Islam dibawah pimpinan Tjokroaminoto.
-
Indische Partij dibentuk oleh Setiabudi (Douwes
Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Setahun kemudian, tiga
serangkai ini diasingkan.
-
Portugal meredam pemberontakan di Timor
Timur.
-
18 November Kyai Haji Ahmad
Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta.
-
Belanda mengirim lagi ekspedisi militer ke kepulauan Tanimbar.
-
Setelah proklamasi Republik Rakyat Cina pada bulan Januari,
organisasi-organisasi Tionghoa yang pada mulanya berkecimpung dalam bidang
sosial-budaya mulai mengarah kepada politik.
1913
-
Januari, kongres Sarekat
Islam di Surabaya
memutuskan meluaskan aktivitas mereka ke seluruh Hindia.
-
Yayasan Kartini berdiri
di Belanda untuk mendukung pendidikan kaum perempuan di Jawa.
-
Gubernur Jenderal Idenburg
menyatakan Sarekat Islam sebagai sebuah organisasi yang legal.
-
Indische Partij dilarang; para pemimpinnya
diasingkan ke Belanda.
-
Organisasi Paguyuban Pasundan berdiri sebagai sebuah
organisasi sosial
dan budaya Sunda di Jawa Barat
tanggal 20
Juli.
-
Pemerintah Hindia Belanda mendapat kuasa untuk meminjam
uang tanpa harus izin terlebih dahulu kepada pemerintah Kerajaan Belanda.
-
Suwardi Suryaningrat (dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara) bersama Komite Boemi
Poetera menerbitkan "Als Ik Eens Nederlander Was",
sebuah tulisan nasionalisme. Ia diasingkan ke Belanda hingga 1919.
-
Liem Seeng Tee membuka sebuah toko tembakau di
luar Surabaya - cikal bakal perusahaan rokok kretek Sampoerna.
1914
-
Hollandsch-Inlandsche Schools (HIS) dibentuk kembali,
menjadi terbuka untuk orang Indonesia.
-
9
Mei, Sneevliet
mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), nantinya menjadi PKI.
-
Perang di Eropa: Pemerintah Belanda mempertimbangkan
menggunakan milisi dari Indonesia.
-
Pameran Besar Kolonial di Semarang, dihadiri oleh
Pakubuwono X dari Surakarta dan rombongannya.
-
Pemerintah Hindia Belanda membuka fasilitas percobaan
penerbangan di Surabaya untuk mempelajari kinerja pesawat dalam kondisi
tropis.
-
KNIL
membentuk sebuah angkatan udara.
-
Nias sepenuhnya dikuasai Belanda.
-
Pasukan pendudukan KNIL di Bali ditarik mundur dan
digantikan oleh unit polisi biasa.
-
Insulinde berdiri, didukung oleh Dr. Tjipto Mangunkusumo, yang telah kembali dari
pengasingan.
1915
-
Haji Agus Salim masuk Sarekat Islam, memperkenalkan
modernisasi Islam.
-
Tri Koro Dharma
terbentuk sebagai sebuah organisasi pemuda dari Budi Utomo
(Berganti nama menjadi Jong Java pada 1918).
-
Soedirman lahir.
-
Britania dan Belanda menandatangani perjanjian perbaikan
perbatasan antara Borneo
Utara (Sabah)
dan Hindia Belanda.
1916
-
Delegasi anggota dari Budi Utomo,
Sarekat
Islam, dan organisasi-organisasi lain mengunjungi Belanda
-
Pemerintah Hindia Belanda membentuk "Politiek
Inlichtingen Dienst", sebuah pasukan polisi khusus untuk menyelidiki
kejahatan politik (kemudian berganti nama menjadi "Algemene Recherche").
-
J.P. Count van Limburg Stirum
menjadi Gubernur-Jenderal hingga 1921.
-
Soekarno muda bersekolah di Surabaya, tinggal di rumah
Tjokroaminoto.
-
Juni, Sarekat Islam menyelenggarakan pertemuan di Bandung;
beberapa anggota dan kelompok Jawa tradisional tidak suka dengan modernisasi.
-
Mangkunegara VII mengambil alih tempat
tinggalnya di Surakarta.
-
Desember, Dewan Negara (Parlemen) di Belanda meloloskan RUU
untuk pembentukan sebuah Koloniale Raad (kemudian dikenal dengan Volksraad)
untuk Hindia Belanda.
1917
-
Jong Sumatranen Bond berdiri di Jakarta
-
Sarekat Islam mulai mengambil posisi lebih
anti-pemerintah.
-
Kelompok sayap kiri dari Semarang berkumpul di Sarekat Islam
dibawah Semaun;
Tjokroaminoto
tidak melarang mereka.
-
Belanda mempertimbangkan milisi Indonesian untuk dinas
militer; anggota sayap kiri di Sarekat Islam menentang.
-
Aisyiyah, organisasi perempuan
Muhammadiyah berdiri.
-
Fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya.
-
Ki Hajar Dewantara kembali dari pembuangan.
1918
-
18 Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari
anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih oleh
dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah pegawai
pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan berfungsi
sebagai dewan penasihat saja.
-
Gubernur Jenderal van Limburg Stirum mengangkat Tjokroaminoto
menjadi anggota Volksraad. Dr. Tjipto Mangunkusumo juga ditempatkan di sana.
-
ISDV mulai membentuk soviet-soviet
(dewan-dewan) di Surabaya.
-
"Sarekat Islam B", cabang revolusioner rahasia,
mulai terbentuk. Anggotanya termasuk Musso (dan
kemungkinan juga Tjokroaminoto).
-
Sarekat Sumatra
didirikan.
-
Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
-
Organisasi Jong
Minahasa didirikan.
-
Pemerintah Hindia Belanda mulai menindas ‘’soviet-soviet’’
ISDV, mengusir anggota-anggota Belanda dari gerakan komunis.
-
"Janji November": pemerintah Belanda mengatakan
bahwa Indonesia akan memiliki pemerintahan sendiri di masa depan yang belum
ditetapkan.
-
14 November anggota-anggota orang Indonesia di
Volksraad mengecam Pemerintah Hindia Belanda karena lebih mengutamakan
kepentingan-kepentingan orang Eropa.
-
Pemerintah Hindia Belanda membuang Sneevliet.
-
Douwes Dekker kembali dari pembuangan.
1919
-
Mei-Juni Penembakan di Garut; seorang
pejabat Belanda di Toli-toli, Sulawesi dibunuh.
Belanda menggunakan penembakan ini sebagai alasan untuk menindas Sarekat
Islam Seksi B.
-
Indo-Europees Verbond didirikan untuk memajukan
kepentingan-kepentingan "orang-orang Indo", sementara pada saat
yang sama juga mendukung Belanda.
-
Haji Misbach mengajarkan
"Komunisme Islam" di Surakarta
-
Desember Sarekat Islam mengklaim mempunyai 2 juta anggota;
menyelenggarakan kongres di Yogyakarta.
-
KLM
membuka pelayanan udara jarak jauh dari Amsterdam ke Batavia.
1920
-
PKH menerbitkan tulisan-tulisan Lenin.
-
Technische
Hoogeschool didirikan di Bandung (sekarang ITB: Institut Teknologi
Bandung).
-
Sarekat Ambon didirikan.
-
Konflik antara kaum Komunis dan Sarekat Islam berkembang.
-
25 Desember PKH bergabung dengan Komunis Internasional.
|
Masa Pertengahan
Organisasi
1920 - 1930
|
1920
-
PKH menerbitkan tulisan-tulisan Lenin.
-
Technische
Hoogeschool didirikan di Bandung (sekarang ITB: Institut Teknologi
Bandung).
-
Sarekat Ambon didirikan.
-
Konflik antara kaum Komunis dan Sarekat Islam berkembang.
-
25 Desember PKH bergabung dengan Komunis Internasional.
1921
-
Juni, Jong Java mengadakan kongres di Bandung; Soekarno
berbicara di kongres untuk menganjurkan pembaruan bahasa.
-
Fock
menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda hingga 1926.
-
Timorsch Verbond
didirikan.
-
Agustus, Tjokroaminoto ditangkap.
-
Oktober, Kongres Nasional ke-6 Sarekat
Islam melarang anggota-anggota SI merangkap sebagai anggota partai-partai
lain, termasuk PKI.
-
Banyak cabang Sarekat Islam terpecah menjadi (SI-Merah) yang mengikuti Semaun
dan (SI-Putih) yang mengikuti
Tjokroaminoto.
-
Semaun berangkat ke Uni Soviet.
-
Tan Malaka berusaha memulihkan perpecahan dalam
Sarekat Islam.
-
PKI menolak Tjokroaminoto.
-
Sukarno muda mulai belajar di Technische
Hoogeschool di Bandung.
-
Soeharto dilahirkan.
-
Hamengkubuwono VIII menjadi Sultan
Yogyakarta.
-
Desember, Tan Malaka menjadi ketua PKI.
1922
-
Perhimpunan
Mahasiswa Indonesia didirikan di Belanda. Anggotanya antara lain Mohammad
Hatta, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, dan banyak lagi lainnya
yang kelak memainkan peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan (dan dalam
pemerintahan Republik Indonesia pada tahun 1950-an).
-
Maret, Tan Malaka dibuang dari Hindia Belanda.
-
April, Tjokroaminoto dibebaskan dari tahanan sambil
menunggu bandingnya.
-
Ki Hadjar Dewantoro mendirikan Taman
Siswa di Yogyakarta, sebuah sekolah mandiri tanpa dukungan pemerintah
untuk mengembangkan kesenian Jawa maupun pendidikan modern (anti-modernis);
menciptakan istilah "demokrasi terpimpin".
-
Indische Vereeniging di Belanda mengganti namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Anggotanya antara
lain Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir; Tan Malaka dan Semaun berbicara dalam
pertemuan-pertemuannya.
-
Semaun kembali dari Belanda.
-
Marah Roesli menerbitkan novel "Sitti
Noerbaja"
-
Pemogokan berlanjut.
-
Kongres Al-Islam
diadakan di Cirebon; perdebatan hangat pecah antara pandangan-anggota yang
"modernis" dan "tradisionalis" tentang Islam.
-
Pelgrimsordonnantie
disetujui; mulailah kontrol pemerintah terhadap perjalanan calon haji.
-
Fasilitas pelabuhan modern dibuka di Belawan untuk
melayani Sumatra utara.
1923
-
Februari, Partai
Katolik didirikan.
-
Pemogokan kereta api oleh VSTP yang dipimpin
pihak Komunis,
Semaun sebagai
pemimpinnya ditangkap dan dibuang; banyak serikat buruh yang kini didominasi
Komunis.
-
Februari, Tjokroaminoto menata kembali Sarekat Islam
menjadi Partai Sarekat Islam
yang baru. Para pendukung komunis meninggalkan organisasi ini, dan membawa
serta banyak anggota bersama mereka; Cabang-cabang SI Merah menjadi Sarekat Rakyat.
-
Tan Malaka ditunjuk sebagai agen Komintern
untuk Asia Tenggara, dan berbasis di Guangdong,
Tiongkok.
-
12 September Persatuan
Islam (atau Persis), sebuah kelompok modernis garis keras, didirikan di
Bandung. Mohammad Natsir yang masih muda adalah salah satu
anggota pertamanya.
-
Pasteur Institute
dipindahkan dari Batavia ke Bandung.
-
Wajib militer diberlakukan untuk semua warga negara
Belanda di Hindia.
1924
-
Perserikatan Komunis di Hindia mengganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia, memutuskan
untuk mengadakan pemberontakan. Musso bergabung dengan PKI.
-
"Sarekat Hijau"
dibentuk oleh Belanda, anggota-anggotanya adalah pejabat-pejabat setempat,
kaum kriminal, polisi, dll. yang pro-Belanda.
-
Dr. Sutomo mendirikan Indonesia Study Club.
-
Pelayanan pos udara pertama dari Batavia ke Amsterdam.
Penerbangan memakan waktu hampir dua bulan.
-
Biro Malaria Pusat
didirikan untuk mengoordinasikan program-program pemberantasan malaria. Tan Malaka,
pencetus Republik Indonesia lewat bukunya Naar de Republiek Indonesia
1925
-
Konstitusi baru: Dewan Hindia menjadi lembaga penasihat,
Volksraad mendapatkan kekuasaan legislative terbatas. Gubernur Jenderal dan birokrasi
tidak terpengaruh. Orang-orang Tionghoa secara resmi didefinisikan sebagai
"vreemde oosterlingen"
-
Keanggotaan di Volksraad ditetapkan 60:30; 60 orang
Belanda, 25 Indonesia, dan 5 anggota lainnya keturunan Arab atau Tionghoa.
-
Pemogokan yang dipimpin oleh PKI gagal, Tan Malaka berada
di Singapura.
-
Sukarno mendirikan Generaal Study Club
yang pro kemerdekaan di Bandung, menganjurkan kesatuan bangsa.
-
23 September Jong Islamieten Bond
didirikan di Jakarta; anggota-anggotanya antara lain adalah Haji Agus Salim
dan Mohammad Natsir.
-
Tan Malaka mencetus bentuk negara Republik, lewat buku Naar
de Republiek Indonesia
-
Sensor film diberlakukan.
-
Stasiun radio komersial pertama di Batavia.
-
Desember, para pemimpin PKI mengadakan rapat di Prambanan
untuk merencanakan pemberontakan terbuka.
1926
-
Belanda menangkap lebih banyak anggota PKI; Musso pergi ke
Singapura. PKI mendapatkan instruksi dari Moskwa untuk memulai sebuah revolusi,
lalu membatalkan instruksi ini. Musso merahasiakan instruksi yang kedua
(instruksi untuk tidak memberontak).
-
31 Januari Komite para ulama Islam berkumpul di Surabaya
untuk mengirim sebuah delegasi ke Arab Saudi untuk memprotes syarat-syarat
untuk para jemaah haji Indonesia. (Komite ini kelak menjadi benih Nahdlatul
Ulama.)
-
Kongres Pemoeda I
diadakan di Kota Solo pada tanggal 30 April s/d 2 Mei 1926, dg ketua Mohammad
Tabrani (Jong Java)
-
12 November PKI memberontak di Banten, Batavia,
Bandung, Padang. PKI mengumumkan pembentukan sebuah republik.
Pemberontakan ini dihancurkan oleh Belanda, yang menangkap sekitar 13.000
orang. Tan Malaka menentang pemberontakan.
-
Sukarno mendapatkan gelar insinyur
dalam bidang Arsitektur di Bandung.
-
Sukarno menerbitkan serangkaian tulisan yang berjudul
"Nasionalisme, Islam dan Marxisme", dan menyerukan kerja sama
antara ketiga gerakan ini.
-
31 Desember Kyai Haji Hasjim Asjari mendirikan Nahdlatul
Ulama, sebuah organisasi Muslim yang berkarya dalam bidang pendidikan,
bantuan amal, dan bantuan ekonomi.
1927
-
Januari, pemberontakan PKI di Silungkang, Sumatra Barat dihancurkan.
-
Februari, Hatta dan lain-lainnya menghadiri pertemuan anti
kolonial di Brussel
bersama dengan banyak nasionalis lainnya dari Asia dan Afrika.
-
4 Juli Sukarno dan dr. Tjipto Mangunkusumo mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia
(PNI).
-
September, Hatta, Ali Sastroamidjojo dan lain-lainnya
dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia ditangkap.
-
Dr. Tjipto Mangunkusumo ditangkap dan dikirim ke
pembuangan di Banda.
Ia tinggal di pembuangan selama 11 tahun.
-
Hindia Belanda membangun kamp penjara Boven
Digul di Papua
untuk menampung para tahanan politik.
-
Desember, Permufakatan
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), kelompok yang menaungi
organisasi-organisasi nasionalis dibentuk di Bandung.
-
Jahja Datoek Kajo orang pertama yang berpidato
menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad
1928
-
PNI mengganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia, menerima
bendera Merah-Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, "Indonesia
Raya" ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan.
-
Maret, Hatta dan pendukung-pendukungnya dibebaskan;
pidato-pidato Hatta jelas-jelas anti Belanda.
-
28 Oktober, Kongres Pemuda II di Batavia menerima
"sumpah pemuda": satu nusa, satu bangsa, dan
satu bahasa. Kongres diketuai oleh Sugondo Djojopuspito (PPI)
-
Muhammad Yamin menulis puisi "Indonesia tumpah
darahku".
-
KNILM
didirikan sebagai perusahaan penerbangan resmi Hindia Belanda.
-
Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah)
didirikan di Bukittinggi sebagai organisasi pendidikan untuk kaum
Muslim Minangkabau yang tradisionalis .
1929
-
Agustus, Pemerintah Hindia Belanda memperingatkan
anggota-anggota PNI agar menghentikan aktivitas-aktivitas mereka.
-
Orang-orang Indonesia mendapatkan kursi mayoritas di
Volksraad, yang tetap merupakan sebuah lembaga penasihat.
-
Belanda memulihkan para bekas penguasa Bali hingga menjadi
penguasa setempat yang berkuasa di bawah wewenang Belanda, dalam sebuah
upacara yang panjang di Besakih.
-
29 Desember Soekarno dan pengikut-pengikutnya
ditangkap di Yogyakarta. Mereka dipenjarakan di Bandung.
|
Masa Akhir Organisasi
1930 - 1942
|
1930
-
Muhammad Husni Thamrin membentuk sebuah
fraksi nasionalis
di Volksraad;
menuntut otonomi.
-
Pemerintah Hindia Belanda memulai produksi pesawat ringat
secara terbatas di lapangan terbang Andir di Bandung (model
AVRO-AL), dengan menggunakan sebuah rancangan Kanada dan kayu-kayu setempat.
-
Juni, Pangeran Surjodiningrat mendirikan
Pakempalan
Kawula Ngayogyakarta sebagai sebuah organisasi kebudayaan untuk penduduk
Yogyakarta, yang menjadi sangat popular.
-
18 Agustus Sukarno diadili di Bandung. Ia menyampaikan
pidato-pidato yang membangkitkan semangat di pengadilan.
-
Jepang mendirikan Borneo Oil Company.
-
Gunung Merapi meletus dan membunuh 1300 orang.
-
Jamiyatul Washliyah
didirikan dengan partisipasi yang besar dari orang-orang Batak Karo.
-
22 Desember Sukarno dihukum empat tahun penjara
karena kegiatan-kegiatan nasionalisnya.
-
PNI dibubarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
1931
-
Perhimpunan Indonesia dikuasai oleh kaum komunis; Sjahrir
dan Hatta dipecat.
-
25 April PNI memutuskan untuk membuarkan dirinya. Partai Indonesia atau
Partindo dibentuk sebagai gantinya empat hari kemudian. Beberapa anggota PNI,
termasuk Hatta, kecewa.
-
Desember, Sjahrir mendirikan Pendidikan
Nasional Indonesia bersama Hatta ("PNI-Baru").
-
Sukarno dibebaskan oleh de Graeff.
-
Raja Bone dipulihkan kekuasaannya oleh Belanda untuk
memerintah dengan pemerintahan mandiri setempat.
-
De Jonge menjadi Gubernur Jenderal hingga 1936.
-
Pemerintah Hindia Belanda memperketat sensor pers.
-
Ong Hok Liong mendirikan
perusahaan rokok Bentoel.
-
31 Desember Sukarno dibebaskan lebih awal dari
penjara di Bandung.
1932
-
Sukarno bergabung dengan Partindo; minat terhadap Partindo
meningkat.
-
Agustus Hatta kembali dari Belanda.
-
Mohammad Natsir, 24 tahun, bertanggung jawab atas
sekolah-sekolah Persatuan Islam yang baru; ia menulis bahwa Islam harus
menjadi dasar dari Indonesia yang baru.
-
Belanda menuntut sekolah-sekolah independen untuk meminta
izin operasi dari pemerintah; fraksi-fraksi di Volksraad
bersatu menentang gagasan ini.
1933
-
5 Februari Pemberontakan para pelaut Belanda dan
Indonesia di atas kapal Belanda “Zeven Provincien”. Pemberontakan ini
disebabkan oleh ketidakpuasan karena gaji yang rendah, namun Pemerintah
Hindia Belanda memandangnya sebagai suatu pemberontakan politik.
-
Hindia Belanda menekan sekolah-sekolah independen dan para
pemimpin politik di Minangkabau.
-
Agustus, Sukarno, Hatta, Sjahrir ditangkap. Sukarno
dibuang ke Ende di
Flores tanpa pengadilan.
-
Oost-Indische Leger
diganti namanya menjadi KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch
Leger).
-
Pertemuan-pertemuan organisasi induk PPPKI dilarang.
-
Sutan Takdir Alisjahbana menerbitkan
majalah Pujangga Baru
1934
-
Belanda mulai melakukan kebijakan proteksionis untuk
menghalangi produk-produk Jepang yang lebih murah dan melindungi
produk-produk Belanda yang lebih mahal.
-
Belanda menekan PKN untuk meninggalkan kegiatan politiknya
yang terbuka.
-
Februari, Hatta dan Sjahrir ditangkap dan dikirim ke kamp
tahanan Boven
Digul di Papua.
-
Belanda melarang kongres Partindo.
-
Sayap pemuda Nahdlatul Ulama, Ansor, didirikan.
-
Tjokroaminoto wafat.
1935
-
Al-Ittihadiah (perhimpunan
Islam modernis) didirikan di Medan.
-
Nahdlatul Wathan, sebuah organisasi untuk
pendidikan Islam, didirikan di Lombok.
-
Nahdlatul Ulama mengeluarkan peraturan bahwa Hindia
Belanda adalah sautu negara di mana Islam dapat dipraktikkan, dan harus
dibela melawan Jepang.
-
Desember, Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia
bergabung untuk membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra).
Anggotanya antara lain adalah Thamrin dan dr. Sutomo; juga terdapat sejumlah
anggota yang pro Jepang. Partai yang baru ini menyerukan kemerdekaan melalui
kerja sama dengan Belanda.
1936
-
Van Starkenborgh diangkat menjadi Gubernur
Jenderal; jabatan ini dipegangnya hingga sekurang-kurangnya tahun 1945.
-
Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Banda.
-
Juli, "Petisi
Sutarjo" diterbitkan, menyerukan kemerdekaan untuk Indonesia dalam
tempo 10 tahun.
-
29 September Volksraad memutuskan untuk mendukung
petisi untuk otonomi Indonesia di dalam konstitusi Belanda.
-
Becak
menjadi sarana transportasi di Batavia.
-
November, Partindo dibubarkan.
-
Para geologiwan Belanda menemukan bukti kekayaan mineral —
besi, tembaga, perak, dan emas — di Papua.
1937
-
24 Mei Gerakan Rakyat
Indonesia (Gerindo) didirikan. Anggotanya antara lain meliputi Yamin dan Amir
Sjarifuddin. Sebagai sebuah organisasi Gerindo mendukung kemerdekaan,
namun cenderung bekerja sama dengan Belanda dalam melawan Jepang.
-
21 September Majlis Islam
A'laa Indonesia (MIAI) didirikan, sebuah organisasi payung untuk kerja
sama antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, dan
kelompok-kelompok Islam lainnya.
-
17 Desember Kantor Berita Antara didirikan.
1938
-
Sukarno, yang masih berada dalam penahanan Belanda,
dipindahkan ke Bengkulu.
-
Orang-orang luar pertama mencapai Lembah Baliem di Papua.
-
Belanda mengadakan persidangan Tapanuli untuk mendukung
para penguasa Batak setempat.
-
Hindia Belanda melembagakan "hukum adat" di Minangkabau
dan Banjarmasin.
-
Moskwa menyuruh PKI untuk menghentikan aktivitas-aktivitas
anti-Belanda.
-
Persatuan Arab Indonesia terbentuk dari
organisasi-organisasi Muslim Arab yang ada.
-
16 November Pemerintah Belanda menolak petisi otonomi 1936
untuk Indonesia.
1939
-
Pakubuwono X dari Surakarta wafat, Pakubuwono XI adalah
Susuhunan yang baru.
-
Jepang menduduki Kepulauan Spratly.
-
Mei, Persatuan Ulama
Seluruh Aceh (PUSA didirikan oleh Muhammad Da'ud
Beureu'eh untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan anti-Belanda di Aceh.
-
Gabungan Politik Indonesia (GAPI),
sebuah organisasi payung dari berbagai organisasi nasionalis, dibentuk.
Thamrin adalah salah seorang penganjur utamanya.
-
Kartosuwirjo dan
pengikut-pengikutnya memisahkan diri dari Partai Sarekat Islam,
dan membawa serta banyak pendukungnya di Jawa Barat.
-
Desember GAPI mengorganisasi Kongres Rakyat
Indonesia, sebuah pertemuan representatif yang besar di Batavia, yang
mengajukan tuntutan untuk parlemen yang sepenuhnya terpilih untuk Hindia.
1940
-
Februari, Belanda kembali menolak otonomi untuk Hindia
Belanda.
-
13 Februari Jepang menolak perjanjian arbitrase
dengan Belanda.
-
18 Maret Hamengkubuwono IX menjadi Sultan Yogyakarta.
-
Mei, Belanda jatuh ke tangan Jerman,
pemerintah Belanda melarikan diri ke London.
-
28 Juni Jepang mengatakan ingin merundingkan kembali
perjanjian dagang dengan Belanda.
-
Juli Barang ekspor Indonesia ke Jepang dihentikan.
-
Agustus, Jepang menyatakan bahwa Perancis Indochina dan Hindia
Belanda harus disatukan dengan sepenuh hati ke dalam "East Asia
Co-Prosperity Sphere".
-
9 Agustus GAPI menghadirkan petisi yang lain tentang
"melengkapi demokratisasi Indonesia".
-
23 Agustus Komisi untuk Studi Perubahan Konstitutional
dibentuk untuk mempelajari permintaan GAPI. Thamrin dkk di Volksraad menarik
proposal mereka untuk demokratisasi.
-
September Tentara Jepang bergerak menuju Perancis
Indochina.
-
12 September Pemerintah Hindia Belanda memulai
pembicaraan perdagangan dengan delegasi Jepang di bawah pimpinan Kobayashi. Van Mook
tidak mau bekerja sama dengan tuntutan Jepang untuk bahan bakar penerbangan.
-
26 Oktober Jepang dan Belanda mengeluarkan sebuah
deklarasi bersama yang berisi Hindia Belanda tidak akan menjadi bagian dari
"Co-Prosperity Sphere".
-
12 November Kuota atas penjualan minyak ke Jepang
dari Hindia Belanda ditetapkan dalam perjanjian.
|
NAMA GERAKAN
|
PENJELASAN
|
BUDI UTOMO
|
|
Tujuan
|
Tujuan Budi Utomo adalah
memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa Jawa dan
Madura. Pada waktu itu ide persatuan seluruh Indonesia
belum dikenal. Karena itu yang dikehendaki Budi Utomo, hanyalah
perbaikan sosial yang meliputi Jawa dan Madura, juga kata kemerdekaan
sama sekali belum disebut. Untuk melaksanakan tujuan tersebut
ditempuh beberapa usaha:
(1) Memajukan pengajaran
sesuai dengan apa yang dicita citakan dr. Wahidin. Ini merupakan
usaha pertama untuk mencapai kemajuan bangsa;
(2) Memajukan pertanian,
peternakan, perdagangan. Jadi sudah dimengerti bahwa kemajuan harus
juga meliputi bidang perekenomian;
(3) Memajukan teknik
dan industri, yang berarti bahwa ke arah itu sudah menjadi
cita-cita;
(4) Menghidupkan
kembali kebudayaan.
|
Faktor perkembangan
|
a. Pihak kanan, berkehendak
supaya keanggotaan dibatasi pada golongan terpelajar saja, tidak bergerak
dalam lapangan politik dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah saja.
b. Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda berkeinginan ke arah gerakan kebangsaan yang demokratis, lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita. |
Faktor bubarnya organisasi
|
a. Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk
kalangan priyayi daripada penduduk umumnya.
b. Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda dari pada kepentingan rakyat Indonesia. c. Menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan menyebabkan kaum terpelajar tersisih. |
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap kooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
a. Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri
dari serangan bangsa lain.
b. Menyokong gagasan wajib militer pribumi. c. Mengirimkan komite Indie Weerbaar ke Belanda untuk pertahanan Hindia. d. Ikut duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat). e. Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan anggota volksraad. |
SERIKAT ISLAM
|
|
Tujuan
|
|
Faktor perkembangan
|
Pada
mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama
Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh
H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil
oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di
bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup
pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu agar
memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18
September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam).
Organisasi Sarekat
Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto,
Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena
bermotivasi agama Islam.
Kecepatan
tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara horizontal. SI merupakan
organisasi massa pertama di Indonesia. Antara tahun 1917 sampai dengan 1920
sangat terasa pengaruhnya di dalam politik Indonesia. Untuk menyebarkan
propaganda perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama
Utusan Hindia.
Pada
tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI mengadakan pertemuan dengan Gubernur
Jenderal Idenburg untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari
Idenburg pada tanggal 29 Maret 1913, yaitu SI di bawah pimpinan H.O.S
Cokroaminoto tidak diberi badan hukum. Ironisnya yang mendapat pengakuan
pemerintah kolonial Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang
SI yang ada di daerah. Ini suatu taktik pemerintah kolonial Belanda dalam
memecah belah persatuan SI. Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang berbeda
antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme. Menurut Semaun
yang memiliki pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah haram.
Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921, ditetapkan adanya disiplin
partai rangkap anggota. Setiap anggota SI tidak boleh merangkap sebagai
anggota organisasi lain terutama yang beraliran komunis.
|
Faktor bubarnya organisasi
|
Akhirnya SI pecah menjadi dua
yaitu SI Putih dan SI Merah.
a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan Islam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta. b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis). Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang. |
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap kooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
Politik ekonomi yang dilakukan
Syarikat Islam Surakarta untuk mengimbangi dominasi pedagang Cina dilakukan
dengan empat cara yaitu: Pertama, pembinaan ekonomi lemah brupa pemberian
kredit modal serta bimbingan dan penyuluhan menejemen administrasi
perusahaan. Kedua, pembangunan koperasi dimasing-masing kecamatan serta
masing-masing bagian sub usaha masyarakat. Ketiga, mendirikan took-toko.
Keempat, perbaikan nasib buruh. Fase-fase perjuangan yang dilakukan Syarikat
Islam dalam menghadapi dominasi pedagang Cina dilakukan dengan dua tahap.
Pertama, tahap konsolidasi yang menitik beratkan pada reorganisasi. Kedua,
tahap diplomasi dan aksi adalah upaya yang ditempuh Syarikat Islam Surakarta
dengan jalan negosiasi, membangun relasi dagang dengan poedagang selain Cina
serta melakukan aksi.
|
INDISCHE PARTIJ
|
|
Tujuan
|
Indische Partij adalah untuk
membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP menggunakan
media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar ‘De Expres’ pimpinan E.F.E
Douwes Dekker sebagai sarana untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta
tanah air Indonesia. Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena
mau mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah kolonial.
|
Faktor perkembangan
|
Sebagai persiapan pendirian
Indische Partij hal yang dilakukan Douwes Dekker adalah melakukan beberapa
pertemuan dengan tokoh-tokoh besar dan lembaga lainnya yang mendukung
perjuangannya seperti dokter Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat, Abdul
Muis, Redaktur surat kabar Tjahaya Timoer dan beberapa tokoh serta redaktur
surat kabar lainya. Yang kesemuanya mendukung berdirinya Indische Partij
sebagai organisasi pelopor gerakan revolusioner berdasarkan pada konsepsi
nasional yang luas. Hal ini terjadi karena Budi Utomo dan Sarekat Islam belum
mampu menunjukkan gerak revolusionernya.
|
Faktor bubarnya organisasi
|
Karena
tindakan dari komite ini maka Douwes Dekker,dr. Tjipto Mangunkusumo, dan
Suwardi Suryaningrat dibuang ke Belanda sebagai hukuman. Setelah kepergian
ketiga tokoh tersebut maka perlahan tapi pasti akhirnya Indische Partij mulai
menurun, yang pada akhirnya berganti nama menjadi Partai
Insulinde. Azas yang digunakan adalah mendidik suatu nasionalisme
Hindia dengan memperkuat cita-cita persatuan bangsa.
Namun
karena pengaruh yang kuat dari Partai sarekat Islam banyak tokoh yang mulai
berganti haluan dan membuat Partai Insulinde menjadi lemah. Sejak kedatangan
Douwes Dekker pada tahun 1918 dari pembuangan ternyata tetap saja tidak
membawa pengaruh yang signifikan, pada akhirnya tahun 1919 berganti nama lagi
menjadi National Indische Partij akan tetapi tidak
memiliki pengaruh yang kuat yang kemudian hanya menjadi wadah perkumpulan
para pelajar saja.
|
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap nonkooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
Indische Partij berdiri sebagai
suatu organisasi yang radikal dan merupakan partai politik pertama di
Indonesia yang berdasarkan jiwa nasionalisme yang tinggi untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia sebagai national home bagi semua
ketrurunan bumiputra, belanda, cina, arab, dan lain sebagainya, yang mengakui
Hindia sebagai tanah air dan kebangsaanya. Inilah paham yang dahulu disebut Indisch
Nationalisme yang pada hari kemudian menjadi paham dari
Perhimpunan Indonesia dan PNI.
|
ISDU / PKI
|
|
Tujuan
|
Partai Komunis Indonesia (PKI)
secara resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI tidak terlepas
dari ajaran Marxis yang dibawa oleh Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti
Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social
Democratische Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914.
Tokoh-tokoh Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain Darsono, Semaun,
Alimin, dan lain-lain. PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh dalam
masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuhnya adalah melakukan infiltrasi
dalam tubuh Sarekat Islam. Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan karena ada
beberapa faktor berikut.
a. Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda lebih memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam lokal. b. Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang merangkap anggota ISDV harus keluar dari SI. Akibatnya SI terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih. |
Faktor perkembangan
|
|
Faktor bubarnya organisasi
|
Dampak buruk lainnya yang
menimpa para pejuang pergerakan di tanah air adalah berupa pengekangan dan
penindasan yang luar biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak
punya ruang gerak. Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang tetapi
secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan politiknya. Semaun, Darsono,
dan Alimin meneruskan propaganda untuk tetap memperjuangkan aksi revolusioner
di Indonesia.
|
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap non kooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
begitu terbentuk, pendirian
anggota ISDV langsung terpecah mengenai tujuan organisasi ,sebagian kecil
anggota menghendaki agar ogranisasi tidak mencanpuri politik dalam negeri hindu
belanda karena prinsip revolusioner dianggap tidak berguna
|
MUHAMMADIAH
|
|
Tujuan
|
Tujuan utama Muhammadiyah adalah
mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses
dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur
dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
|
Faktor perkembangan
|
Tentu saja hal
itu akan mengalami kontra produktif sehingga yang terjadi adalah bukannya kemajuan-kemajuan
sebagaimana diharapkan tetapi kemunduran-kemunduran akibat tidak berkembangnya
pemikiran dalam Muhammadiyah.
|
Faktor bubarnya organisasi
|
bubarnya wadah PPMI (Perserikatan Per- himpunan-Perhimpunan Mahasiswa
Indonesia) menyebabkan Ormas ... Deklarasi tersebut dirumuskan dalam
forum muktamar pertama
|
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap kooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
Peran politik Muhammadiyah dapat dipandang dalam tiga perspektif; pertama, kuatnya doktrin agama yang
menyatu dengan segala aspek mengakibatkan pencampuran politik dengan
agama sulit dihindari. Kedua, kondisi bangsa baru yang tengah marak
|
PNI
|
|
Tujuan
|
ujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk
mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu self help (berjuang
dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy, sikapnya
terhadap pemerintah juga antipati dan nonkooperasi. Dasar
perjuangannya adalah marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia yang
pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928. Kongres ini
menetapkan beberapa hal berikut.
1. Susunan program yang meliputi:
a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka, b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional. 2. Menetapkan garis perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi. 3. Menetapkan garis politik memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kekuatan sendiri, antara lain dengan mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional, perkumpulan koperasi, dan sebagainya. |
Faktor perkembangan
|
a. Pergerakan yang ada lemah
sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
b. PKI sebagai partai massa telah dilarang. c. Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno). |
Faktor bubarnya organisasi
|
telah menurunkan
semangat pergerakan dan persatuan nasional. Dengan demikian, wadah baru
tersebut akan mengimbangi Partindo, yang kepimpinannya dianggap serupa dengan
kekuatan organisasi tersebut
|
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap nonkooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
Usaha
politik ditempuh dengan cara memperkuat rasa kebangsaan, persatuan, dan
kesatuan; memajukan pengetahuan sejarah kebangsaan; mempererat kerja sama
dengan bangsa-bangsa Asia; menumpas segala perintang kemerdekaan dan
kehidupan politik. Usaha ekonomi ini dilakukan dengan cara memajukan
perdagangan rakyat, kerajinan atau industri kecil, bank-bank,
sekolah-sekolah, dan terutama koperasi.
|
PPPKI
|
|
Tujuan
|
a. menghindari segala
perselisihan di antara anggota-anggotanya;
b. menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia; dan c. mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia. |
Faktor perkembangan
|
pemerintah juga tahu, di samping
dukungan yang kurang kuat, PSI sudah mulai mengancam arah perkembangan PPPKI
dengan hegemoni PNIsebagaimana terbukti dengan rangkaian perang yang di
lakukan atas nama di eropa
|
Faktor bubarnya organisasi
|
a. Masing-masing anggota lebih
mementingkan loyalitas pada masing-masing kelompoknya.
b. Kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas lokal. c. Perbedaan gaya perjuangan di antara organisasi-organisasi anggota PPKI tersebut. |
Apakah bersikap kooperatif atau
non-kooperatif dengan Belanda
|
Bersikap nonkooperatif
|
Politik, Ekonomi, Budaya, Agama
|
Paguyuban
Pasundan merasa perlu untuk turut berkecimpung dalam bidang politik untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Untuk itu, sejak tahun 1919, seiring dengan
dibentuknya Volksraad, dilakukan upaya untuk mendudukkan wakilnya
di lembaga tersebut. Selanjutnya dengan surat keputusan nomor 72, tanggal 13 Juni 1919, pemerintah juga
mengesahkan Paguyuban Pasundan sebagai perkumpulan politik.
Sejak
Desember 1927, Paguyuban
Pasundan masuk menjadi anggota PPPKI
(Permoefakatan Perhimpoenan-perhimpoenan Politik Kebangsaan Indonesia).
Dengan bergabung dalam federasi itu, paguyuban tidak lagi menjadi perkumpulan
lokal dengan perhatian hanya pada Pasundan atau Jawa Barat saja, tapi menjadi
perkumpulan nasional dengan tujuan bersama yaitu untuk mencapai kemerdekaan
bangsa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar