PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Remaja
Memahami
perkembangan remaja sekarang ini orang bilang, masa remaja itu adalah masa yang paling indah, ekspresif,
produktif. Tapi, kita juga dibilang sok tau. Seenaknya, dan kurang bisa menghormati
orang dewasa jadi, kita sebenarnya gimana sih? Ada berbagai aspek perkembangan
yang kita alami, antara lain berkaitan dengan aspek social, emosional, konsep
diri, heteroseksual, dan kognitif.
Perkembangan
Sosial
Semula
kita memang bertingkah laku sebagai anak – anak, ketika kita dalam tahap usia
anak – anak, kemudian menjadi remaja lalu serta merta orang dewasa memosisikan
kita bisa berperilaku dewasa, menyesuaikan diri dengan peran - peran dewasa dan
melapaskan diri dari peran - peran sebagai anak – anak. Disinilah titik pangkal
yang meenyebabkan kita berada dalam kondisi yang sulit. Maka timbulah kebutuhan
kita misalnya akan identitas diri, individualitas bahkan kebutuhan akan
kemandirian. Nah, ketika kebutuhan tersebut muncul dan orang dewasa tidak
memahaminya , lagi lagi inilah yang sering menjadi sumber permasalahan kita
dengan orang dewasa atau lingkungan kita.
-
Perkembangan social remaja
Syamsu
Yusuf (2007) menyatakan bahwa perkembangan social merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan social. Perkembangan social dapat pula diartikan
sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma – norma kelompok,
moral dan tradisi; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan kerja sama.
Pada
awal manusia dilahirkan belum bersifat social, dalam artian belum memiliki
kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan berinteraksi dengan
orang lain telah dirasakan sejak usia 6 bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan
anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku
social lain, seperti marah dan kasih sayang. Hubungan social merupakan hubungan
antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan social mulai dari tingkat
sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan manusia menjadi kompleks
dan dengan demikian tingkat hubungan social juga berkembangan amat kompleks.
Dari
kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak semakin
kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka senakin membutuhkan orang
lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak
mampu akan hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya,
interaksi social merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.
B.
FAKTOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA
1. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama
yang meberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk
perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan
yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan
mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola
pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh
keluarga.
2. Kematangan
anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan
fisik dan psikis, untuk mampu mempertimbangkan dalam proses social, memberi dan
menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional.
3. Status
Ekonomi
Kehidupan social banyak dipengaruhi oleh
kondisi social ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak
memperhatikan kondisi normative yang telah ditanamkan oleh keluarganya
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi
anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagi proses pengoperasian ilmu yang
normatif, anak memberikan warna kehidupan social anak diadalam masyarakat dan
kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5. Kapasitas
mental ; emosi dan intelegensi
Kemampuan berpikir dapat banyak
mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan
berbahasa. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa
dengan baik.
C.
PENGARUH
PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAH LAKU
Pikiran
anak sering dipengaruhi ole ide – ide dari teori – teori yang menyebabkan sikap
kritis terhadap situasi dan orang lain.
Termasuk kepada orang tuanya.
Kemampuan abstraksi anak sering menimbuljkan kemampuan mempersalahkan
kenyataan dan peristiwa peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semestinya
menurut alam pikirannya.
Disamping
itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa :
1. Cita
– cita dan idealism yang baik terlalu menitikberatkan pikiran sendiri, tanpab
memikirkan akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang
mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2. Kemampuan
berfikir dengan pendapat sendiri belum disertai pendapat orang lain dalam
penilaiannya.
D.
CIRI
CIRI UTAMA PERKEMBANGAN KEHIDUPAN REMAJA
a). Adanya kesadaran akan adanya perubahan – perubahan
dalam kenyataan dirinya sebagai makhluk biologis, terutama adanya perubahan –
perubahan pada bentuk tubuh sebagai
akibat dari fisiologis.
b). Sejak masa anak sekolah sampai tiba pada masa remaja,
si anak yasng menjadi remaja merasakan adanya keterkaitan kepada teman kelompok.
c). Timbulnya dorongan untuk mencapai kebebasan pribadi
dalam usaha memantapkan status dirinya dalam lingkungan hidupnya sebagai
individu yang berdiri sendiri.
d).
Adanya keinginan remaja untuk memantapkan filsafat hidupnya dan pola tertentu
berdasarkan kesatuan norma kehidupan yang dianutnya, yang akan dijadikan
pedoman didalam ia bertingkah laku dalam perkembangan manusia dewasa.